AS Terjunkan Bantuan untuk Atasi Situasi Kemanusiaan yang Parah di Gaza

(FILE) Pesawat AU AS C-130J Super Hercules berisi bantuan kemanusiaan lepas landas untuk menerjunkan bantuan di Gaza pada 2 Maret 2024.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bantuan pertama lewat udara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan. Ia menekankan pengiriman bantuan melalui udara akan melengkapi, bukan menggantikan, pengiriman di darat.

Presiden Joe Biden mengumumkan Amerika Serikat akan menyediakan tambahan makanan dan pasokan bagi warga Palestina di Gaza dengan bantuan lewat udara untuk mengatasi situasi kemanusiaan yang parah di kawasan tersebut. Amerika Serikat juga berupaya menemukan cara untuk membuka koridor maritim sebagai jalur tambahan untuk mengirimkan bantuan. “Nyawa tak berdosa menjadi taruhan,” kata Presiden Biden. “Kami … mencoba untuk segala upaya yang kami bisa untuk memberikan lebih banyak bantuan.”

Pada 2 Maret, Amerika Serikat menerjunkan bantuan kemanusiaan pertamanya ke Gaza bekerja sama dengan Yordania. Tiga pesawat kargo AU AS menerjunkan 66 palet yang berisi 38.000 makanan siap saji.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bantuan pertama lewat udara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan. Ia menekankan pengiriman bantuan melalui udara akan melengkapi, bukan menggantikan, pengiriman di darat. Meskipun pengiriman udara unggul secara kecepatan, ia menunjukkan bahwa pesawat militer “tidak dapat meniru ukuran dan skala serta cakupan konvoi yang terdiri dari 20 atau 30 truk.”

Dengan bantuan senilai $180 juta, Amerika Serikat adalah penyedia bantuan terbesar bagi rakyat Gaza dan Tepi Barat sejak awal konflik 7 Oktober, ketika Hamas membunuh lebih dari 1.200 warga Israel dan menyandera lebih dari 240 orang. Sebagai balasannya, militer Israel masuk ke Gaza untuk menghancurkan Hamas. Ribuan warga Palestina telah terbunuh, dan kelaparan mengancam.

Dalam sebuah konferensi pers, seorang pejabat AS mengatakan masalah yang dihadapi agar bantuan bisa mencapai warga Gaza adalah distribusi, yang diperparah dengan tindakan geng criminal yang “mengambilnya, menjarahnya, dan menjualnya kembali.” Menurutnya, cara untuk memecahkan masalah itu, adalah dengan “membajiri pasar … Berikan bantuan dari berbagai titik … Demonetisasikan komoditas-komoditas ini.”

Kirby juga mengatakan keputusasaan warga Gaza, yang secara tragis terlihat beberapa hari lalu ketika banyak orang tewas saat mengikuti konvoi truk bantuan, menggarisbawahi betapa pentingnya bantuan yang lebih besar.

Itu sebabnya Amerika Serikat berupaya keras untuk memfasilitasi kesepakatan antara Israel dan Hamas yang bisa menghasilkan gencata senjata selama enam minggu. Kesepakatan tersebut akan memungkinkan aliran bantuan, pembebasan sandera, dan pengurangan kekerasan. Seperti yang dikatakan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, “Sebuah kesepakatan sudah diajukan … Hamas harus segera menerimanya.”