Kompetisi Amerika dan Republik Rakyat China

(FILE) Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken naik pesawat menuju London dari Beijing, China.

“Kami ingin memastikan dalam kompetisi itu, visi kita terwujud,” kata Menlu Blinken.

Kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Bliken pada bulan Juni dan Menteri Keuangan Janet Yellen pada bulan Juli, merupakan bukti pentingnya menangani hubungan kekuasaan antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat China.

Menteri Blinken mengatakan Amerika Serikat dan Republik Rakyat China punya visi masa depan yang saling berkompetisi: satu visi menjunjung tatanan dunia yang bebas dan makmur berdasarkan nilai dan hak internasional; dan satu visi yang menjunjung tatanan non-liberal yang tidak menghargai hak asasi manusia, melakukan praktik ekonomi predator, dan mengklaim wilayah pengaruh.

“Kami ingin memastikan dalam kompetisi itu, visi kita terwujud,” kata Menlu Blinken.

Sementara itu, kedua negara ini harus mengupayakan untuk “hidup berdampingan secara damai”, karena kedua negara tidak akan “pergi.”

Menteri Blinken mengakui agresi Beijing terhadap Taiwan sebagai ancaman terhadap kehidupan secara berdampingan yang damai dan status quo yang disepakati.

“Jika kita kembali ke tahun 2016, kita lihat Beijing melakukan tindakan yang menunjukkan bahwa status quo tidak bisa diterima. Dan kita lihat dalam beberapa operasi militer yang mereka lakukan … Kita lihat pemaksaan ekonomi yang mereka lakukan terhadap Taiwan dan juga dilakukan terhadap negara-negara yang punya hubungan dengan Taiwan.”

Menteri Bliken menolak anggapan China bahwa Taiwan semata-mata merupakan masalah kedaulatan China:

“Lima puluh persen lalu lintas komersial, perdagangan melewati selat itu setiap hari; 50% dari lalu lintas container di dunia, 70% semikonduktor yang kita gunakan mulai dari ponsel sampai mesin cuci sampai mobil yang dibuat di Taiwan. Jika ada krisis akibat tindakan yang dilakukan oleh salah satu pihak … kita mungkin akan menghadapi krisis ekonomi global.

Oleh karena itu, Menlu Blinken mengatakan, “Berbagai negara menyampaikan pada kami, “Kami harap masalah ini terus ditangani dengan penuh tanggung jawab.””

Menteri Blinken menekankan “kebijakan Satu China” yang dijunjung Amerika Serikat tidak berubah. Ia juga mengatakan, “Kami ada untuk Taiwan.”

“Di bawah UU Hubungan Taiwan, kita punya kebijakan yang telah lama berlaku untuk memastikan kita bisa melakukan apa yang diperlukan untuk membantu Taiwan membela diri.”

Menlu Blinken mengatakan penting bagi kompetisi antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat China untuk tidak masuk ke ranah konflik, dan jalur komunikasi harus dibangun kembali: dan menurut saya, kita akan lihat ada lebih banyak keterlibatan dari kedua negara.”