15 September diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional. Hari ini saat yang tepat untuk menekankan keuntungan pemerintahan demokratis dan mengakui berbagai tantangan yang dihadapi oleh demokrasi di seluruh dunia.
Tahun ini, tema Hari Demokrasi Internasional adalah “kebebasan pers.” Dengan mundurnya demokrasi dan meningkatnya otoritarianisme di terlalu banyak tempat di seluruh dunia, melindungi pers yang bebas dan terbuka menjadi sangat penting untuk menjaga demokrasi. Ini karena pers bebas bisa mengungkapkan korupsi, membuat warga sadar akan hak mereka dengan mempublikasikan hukum dan kebijakan nasional, dan memfasilitasi diskusi publik serta pertukaran ide. Pers bebas juga bisa mengungkapkan upaya pemimpin otoriter untuk mengacaukan supermasi hukum, menekan pemilihan yang bebas dan adil, serta menindas hak-hak sipil dan kebebasan berekspresi.
Amerika Serikat menjunjung demokrasi karena, seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, “masyarakat bebas dan demokratis punya warga yang lebih sehat, lebih sedikit konflik kekerasan, dan komunitas yang lebih sejahtera. Demokrasi benar-benar bermanfaat bagi banyak orang, bukan hanya untuk segelintir orang.”
“Demokrasi adalah (sistem) terbaik mengatasi tantangan terbesar dalam kehidupan kita,” tambah Blinken.
Presiden Joe Biden mengatakan, “Demokrasi – pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat – adalah sarana umat manusia yang paling abadi untuk memajukan perdamaian, kesejahteraan, dan keamanan. Demokrasi adalah cara terbaik untuk menjaga hak asasi manusia universal, kebebasan fundamental, dan martabat setiap orang.”
“Tidak ada demokrasi yang sempurna, dan tidak ada demokrasi yang final. Setiap kemajuan yang didapat, setiap halangan yang dipatahkan, adalah hasil dari kerja keras yang tanpa henti,” kata Presiden Biden. “Pada Hari Demokrasi Internasional ini, kami berkomitmen untuk meneruskan kerja keras yang dibutuhkan guna memastikan demokrasi terus memimpin dunia dengan nilai-nilai kita dan membentuk masa depan yang dibangun dengan rasa hormat atas hak asasi semua orang.”