Accessibility links

Breaking News

Menteri Luar Negeri Rubio Hubungan AS-China


(FILE) Derek gantry di dekat kapal kargo di Pelabuhan Yangshan Port di luar Shanghai, 7 Februari 2025.
(FILE) Derek gantry di dekat kapal kargo di Pelabuhan Yangshan Port di luar Shanghai, 7 Februari 2025.

“Kita tidak akan hidup di dunia di mana China bisa mendominasi Indo-Pasifik," kata Menlu Rubio, "dan kita tidak diperbolehkan punya ikatan dagang di kawasan itu karena mereka menyandera negara-negara di sana.”

China adalah kekuatan global, ekonomi kedua terbesar di dunia, dengan militer yang berkembang dengan cepat, kata Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam wawancara baru-baru ini dengan Catherine Herridge. “Kita harus punya hubungan dengan China,” katanya. “Soal apakah kita setuju dengan semua yang mereka lakukan – kita mengerti bahwa dalam beberapa hal kita bersaing, dalam hal lain kita musuh. Tapi tetap harus ada komunikasi karena tanpa komunikasi bisa berujung konflik.”

“Tapi, kita tidak akan hidup di dunia di mana kita bergantung pada China – untuk mineral langka, untuk komponen penting dalam rantai pasokan kita,” kata Menlu Rubio. “Kita tidak akan hidup di dunia di mana China bisa mendominasi Indo-Pasifik … dan kita tidak diperbolehkan punya ikatan dagang di kawasan itu karena mereka menyandera negara-negara di sana … dan mereka semua menjadi negara di bawah China.”

“Jepang tidak tertarik untuk menjadi negara bawahan,” kata Menlu Rubio, “dan mereka adalah sekutu dekat kita.” Korea Selatan, Filipina, Australia, dan Vietnam, “dalam hal ini – tidak tertarik menjadi … negara-negara bawahan di bawah zona pengaruh China.”

“Kita adalah negara Pasifik,” kata Menlu Rubio. “Kita ingin tetap menjadi negara Pasifik dan menjaga hubungan kita di sana. Jadi itu adalah peringatan bagi kita.”

Amerika juga akan mengatasi ketidakadilan dalam praktik perdagangan, tekan Menlu Rubio. “Kita membiarkan mereka melakukan apa yang mereka ingin lakukan di China. Tapi perusahaan Amerika hampir tidak bisa melakukan apa-apa di China, dan jika mereka ijinkan, hanya karena mereka ingin mencuri kekayaan intelektual kita dan membuat kita bangkrut dan menggantikannya dengan perusahaan China.”

Harus ada timbal balik, seperti yang telah berulang kali ditegaskan oleh Presiden Donald Trump. "Apa pun yang boleh kita lakukan di sana, harus sama dengan apa yang seharusnya boleh mereka lakukan di sini. Tarif apapun yang mereka kenakan kepada kami juga seharusnya tarif yang kita kenakan pada mereka,” kata Menteri Rubio.

Terkait Taiwan, Menlu Rubio mengatakan, “kita tidak ingin ada konflik. Tapi seperti yang telah kami paparkan sangat jelas lewat kebijakan kami selama bertahun-tahun – Enam Jaminan, Undang-Undang Hubungan Taiwan (TRA) – bahwa kami menentang segala bentuk perubahan status dengan kekerasan, ancaman, atau paksaan, dan itu tetap menjadi kebijakan kami."

Kebijakan AS terhadap China dan seluruh dunia harus mengutamakan kepentingan nasional Amerika terlebih dahulu.

Mencerminkan Pandangan Pemerintah Amerika Seperti Disiarkan oleh Voice of America

XS
SM
MD
LG