Amerika Serikat menyatakan simpati mendalam kepada korban gempa bumi di Afghanistan.
Laporan awal menyebutkan sedikitnya 1.000 orang tewas pada 23 Juni dan ratusan terluka di provinsi Paktika dan Khost. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Rakyat Afghanistan mengalami cobaan yang luar biasa, dan bencana alam ini memperburuk keadaan kemanusiaan di sana. Mitra kemanusiaan AS sudah memberikan bantuan termasuk mengirimkan tim medis untuk membantu orang-orang yang terdampak gempa, dan kami sedang mempertimbangkan bantuan lainnya.” Pada 28 Juni, AS mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar $55 juta untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan setelah gempa dan kebutuhan lainnya di Afghanistan.
Gempa terbaru ini bukan satu-satunya sumber penderitaan rakyat Afghanistan. Dalam rapat Dewan Keamanan PBB tentang Afghanistan, Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths mencatat perubahan dramatis di bidang politik dan ekonomi di Afghanistan pada Agustus lalu menyebabkan penderitaan yang tak henti. 25 juta rakyat Afghanistan saat ini hidup dalam kemiskinan – lebih dari dua kali lipat dari tahun 2011. Selain itu, keadaan HAM semakin memburuk sejak Taliban mengambil alih Kabul.
Dalam rapat tersebut, Penjabat Penasehat Menteri urusan Politik Trina Saha menyebut keadaan saat ini sebagai “saat yang berbahaya bagi Afghanistan…Ruang bagi pekerja media untuk melakukan pekerjaan mereka semakin sempit, dan ancaman terhadap kelompok minoritas agama dan etnis makin meningkat,” ujarnya. “Rakyat biasa di seluruh dunia mengecam dekrit yang dikeluarkan oleh Taliban yang merampas martabat perempuan dan anak perempuan,” termasuk dengan menghalangi mereka sekolah tingkat SMP dan penerapan aturan kejam untuk pakaian dan perjalanan.
Amerika Serikat adalah donor terbesar bantuan kemanusiaan bagi rakyat Afghanistan, dan sejak Agustus tahun lalu, telah memberikan lebih dari $775 juta lewat mitra kemanusiaannya. Penjabat Menteri Saha mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan mereka. “Amerika Serikat terus berkomitmen membantu rakyat Afghanistan,” ujarnya.