Accessibility links

Breaking News

AS Terapkan Sanksi Baru yang Luas terhadap Rusia


(FILE) Asap terlihat di gedung di Bakhmut, Ukraina, di mana pertempuran besar-besaran berlangsung antara tentara Ukraina dan Rusia.
(FILE) Asap terlihat di gedung di Bakhmut, Ukraina, di mana pertempuran besar-besaran berlangsung antara tentara Ukraina dan Rusia.

“Kegagalan mendukung Ukraina di momen yang kritis ini tidak akan terlupakan. Ini adalah saatnya kita berdiri teguh bersama Ukraina dan bersatu dengan sekutu dan mitra kita," kata Presiden Biden.

Setelah kematian tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny yang dipenjara dengan tuduhan palsu, dan satu hari sebelum peringatan dua tahun invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa ia akan mengenakan lebih dari 500 sanksi baru terhadap Rusia, untuk meningkatkan tekanan terhadap Vladimir Putin.

Bersamaan dengan sanksi ini, Amerika Serikat juga menerapkan larangan ekspor terhadap 100 entitas “yang memberikan dukungan lewat pintu belakang bagi mesin perang Rusia. Kami mengambil tindakan untuk semakin mengurangi pendapatan energi Rusia. Dan saya telah mengarahkan tim saya untuk memperkuat bantuan kepada masyarakat sipil, media independen, dan mereka yang memperjuangkan demokrasi di seluruh dunia,” kata Presiden Biden dalam keterangan tertulisnya.

“Sepuluh tahun lalu, Putin menduduki Krimea, dan menciptakan rezim boneka di wilayah Luhansk dan Donetsk di Ukraina. Dua tahun lalu, ia mencoba menghapus Ukraina dari peta. Jika Putin tidak membayar kematian dan kerusakan yang ia ciptakan, ia akan terus beraksi. Dan kerugian yang ditanggung Amerika Serikat bersama dengan sekutu dan mitra NATO di Eropa dan di seluruh dunia – akan meningkat,” kata Presiden Biden.

“Sanksi ini akan menarget individu yang terkait dengan penahanan Navalny dan juga sektor keuangan Rusia, basis industri pertahanan, jaringan pengadaan, dan mereka yang menghindari sanksi di berbagai benua. Sanksi ini akan memastikan Putin membayar harga yang jauh lebih mahal atas agresinya di luar negeri dan penindasan di dalam negeri.”

Sanksi ini, yang akan diumumkan oleh Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri, merupakan sanksi terbesar sejak Rusia menginvasi Ukraina.

“Sejarah menyaksikan,” kata Presiden Biden. “Kegagalan mendukung Ukraina di momen yang kritis ini tidak akan terlupakan. Ini adalah saatnya kita berdiri teguh bersama Ukraina dan bersatu dengan sekutu dan mitra kita. Ini saatnya kita membuktikan Amerika Serikat membela kebebasan dan tidak tunduk kepada siapapun.”

Mencerminkan Pandangan Pemerintah Amerika Seperti Disiarkan oleh Voice of America

XS
SM
MD
LG