Accessibility links

Breaking News

Dampak Perang Putin Terhadap Ketahanan Pangan Global


Dua perempuan di depan Hotel Ukraina yang hancur, sementara invasi Rusia terus berlangsung, di Chernihiv, Ukraina. 6 April 2022.
Dua perempuan di depan Hotel Ukraina yang hancur, sementara invasi Rusia terus berlangsung, di Chernihiv, Ukraina. 6 April 2022.

Pasukan Rusia jelas menarget warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak.

Hampir dua bulan setelah invasi Vladimir Putin terhadap Ukraina yang brutal dan tidak dapat dibenarkan, dampak perang terasa jauh di luar Ukraina. Ketahanan pangan global khususnya, semakin terancam.

“Ukraina dan Rusia adalah produser utama produk pertanian,” kata Wakil Menteri Deplu AS Wendy Sherman dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB. “Tiga puluh persen ekspor gandum dunia umumnya berasal dari kawasan Laut Hitam, begitu pula 20 persen ekspor jagung dunia dan 75 persen ekspor minyak bunga matahari.”

Angkatan Laut Rusia memblokir akses ke Pelabuhan Ukraina dan dilaporkan mengakibatkan puluhan kapal yang membawa makanan untuk pasar dunia tidak bisa tiba di Mediterrania, kata Wakil Menteri Sherman. Rusia juga telah mengebom sedikitnya tiga kapal penumpnag yang berlayar dari Ukraina.

“Rudal dan bom Rusia telah merusak bandara, rel kereta, stasiun kereta, dan jalan raya Ukraina yang sangat penting untuk ekspor gandum, jagung, dan komoditas lain.

Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, “Rusia sengaja menarget gudang gandum dan fasilitas penyimpanan makanan,” kata Wakil Menteri Sherman. “Semua tindakan Rusia ini menyebabkan krisis pangan di Ukraina, dan juga di luar Ukraina.”

“Harga makanan sudah meningkat tajam di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah karena Rusia menghentikan ekspor Ukraina. Di Timur Tengah dan Afrika, harga-harga bahan pokok yang sudah mahal, termasuk gandum, meningkat antara 20 dan 50 persen sejauh ini selama tahun ini saja.”

“Kami sangat khawatir terutama untuk negara-negara…yang sangat bergantung pada impor Ukraina untuk memberi makan rakyat mereka,” kata Wakil Menteri Sherman.

“Program Pangan Dunia (World Food Program) telah memberi makan 138 juta orang di lebih dari 80 negara, dari Ethiopia hingga Afghanistan, dari Sudah Selatan hingga Yaman, Nigeria hingga Suriah. Tapi kini, perang Putin menaikkan biaya penyediaan bantuan makanan. Dan Organisasi Pangan dan Pertanian (PBB), FAO, memperkirakan sekitar 13 juta orang di seluruh dunia yang mengalami kerawanan pangan sebagai akibat dari invasi Rusia terhadap Ukraina.”

“Pada akhirnya, satu-satunya cara untuk menghentikan bencana kemanusiaan ini adalah lewat gencatan senjata dan penarikan seluruh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina dan jauh dari perbatasan Ukraina,” kata Wakil Menteri Sherman.

“Keputusan ini…hanya ada di tangan satu orang. Vladimir Putin memulai perang ini. Ia yang menciptakan krisis pangan global. Dan ia yang bisa menghentikan ini.”

Mencerminkan Pandangan Pemerintah Amerika Seperti Disiarkan oleh Voice of America

XS
SM
MD
LG