Accessibility links

Breaking News

Membantu Demokrasi Bermanfaat bagi Rakyat


FILE - Menteri Luar Negeri Antony Blinken menghadiri Sidang Umum PBB ke-77 di New York, 23 September 2022.
FILE - Menteri Luar Negeri Antony Blinken menghadiri Sidang Umum PBB ke-77 di New York, 23 September 2022.

Pemerintahan yang demokratis berhasil mewujudkan harapan rakyatnya di banyak negara, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken di PBB. “Dan menurut saya kita punya kesempatan besar saat ini untuk mendukung upaya ini.”

Pemerintahan yang demokratis berhasil mewujudkan harapan rakyatnya di banyak negara, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken di PBB. “Dan menurut saya kita punya kesempatan besar saat ini untuk mendukung upaya ini.”

Pemerintah berperan penting dalam mendukung upaya ini, kata Menteri Blinken, “Pada KTT Demokrasi yang dilakukan bulan Desember lalu, Presiden Biden mengumumkan sebuah Inisiatif Presiden bagi Pembaruan Demokratis. Kami mengalokasikan dana sebesar $425 juta untuk menindaklanjuti komitmen yang kami canangkan. Sekitar $55 juta dari dana tersebut akan diberikan kepada USAID untuk proyek Kemitraan Pembangunan Demokratis.”

Tapi upaya pemerintah saja tidak cukup, kata Menteri Blinken, “Kami butuh yang lainnya juga untuk bertindak bersama kami, termasuk sektor swasta, yang mempunyai kepentingan dalam mendorong demokrasi yang kuat. Transparansi, anti korupsi, penegakan hukum, semua ini…menciptakan lapangan bagi bisnis untuk bersaing. Dan negara yang menghormati hak asasi manusia cenderung lebih stabil dan menjadi mitra yang lebih bisa diandalkan.”

Pihak swasta juga bisa berperan lewat kemitraan pemerintah-swasta. “Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah melalui Development Finance Corporation yang bermitra dengan sektor swasta untuk mengurangi risiko investasi di negara berkembang,” kata Menteri Blinken.

Korupsi masih menjadi tantangan yang harus diatasi oleh sebagian besar negara demokrasi, kata Menteri Blinken. “Korupsi saat ini diperkirakan merugikan PDB global hingga 5 persen. Dan kita semua tahu ini, korupsi menghambat demokrasi. Korupsi menghambat persaingan, memperdalam kesenjangan sosial, dan mungkin yang paling merugikan bagi negara demokrasi adalah korupsi menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi. Dan itulah hal yang paling merusak. Korupsi juga memberi celah bagi intervensi negara asing, disinformasi, represi transnasional dan tindakan lain yang dilakukan oleh pemerintah otoriter untuk mencoba melemahkan demokrasi.”

“Intinya, menurut saya, lebih dari sebelumnya, nasib demokrasi kita saling terkait. Semakin tangguh demokrasi…semakin kita bisa.. memberikan manfaat bagi rakyat kita.”

Mencerminkan Pandangan Pemerintah Amerika Seperti Disiarkan oleh Voice of America

XS
SM
MD
LG