Accessibility links

Breaking News

Mendukung Toleransi Beragama di Indonesia


Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berpidato di Nahdlatul Ulama di Jakarta. (29 Oktober 2020)
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berpidato di Nahdlatul Ulama di Jakarta. (29 Oktober 2020)

“Amerika menghormati hak yang diberikan Tuhan, dan ini adalah ciri semangat nasional kami,” kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Amerika Serikat adalah negara pertama yang didirikan berdasarkan komitmen terhadap hak universal untuk semua umat manusia. “Hak yang paling mendasar adalah hak kebebasan hati nurani, termasuk kebebasan beragama, kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam pidatonya saat lawatan ke Indonesia.

“Amerika menghormati hak yang diberikan Tuhan, dan ini adalah ciri semangat nasional kami,” kata Pompeo.

“Itulah mengapa Amerika memimpin negara demokrasi Barat dalam mendukung kemerdekaan (Indonesia) dari penjajahan dan telah menjadi pendukung setia transisi Indonesia menuju demokrasi selama dua dekade terakhir. Rakyat Amerika merangkul kebebasan dan menjunjung tradisi toleransi, dan ini sangat istimewa,” paparnya.

Yang tertanam dalam demokrasi Indonesia yang dinamis adalah keinginan untuk melihat orang-orang dari semua agama hidup bersama secara harmonis. Hal ini tercermin dalam konstitusinya yang dengan jelas menyatakan bahwa setiap orang bebas menjalankan agama yang dipilihnya.

“Secara harfiah tidak ada alasan bahwa Islam tidak dapat hidup berdampingan secara damai dengan agama Kristen atau Buddha,” kata Menteri Luar Negeri Pompeo.

“Semangat tradisional toleransi dan pluralisme Indonesia saat ini harus dipupuk lebih kuat lagi,” kata Menteri Luar Negeri Pompeo.

“Tuduhan penistaan agama, yang merusak kehidupan, menjadi hal biasa. Diskriminasi terhadap agama-agama tak resmi membuat para penganutnya menjadi warga negara kelas dua yang menjadi sasaran pelecehan dan perampasan."

Pompeo mendesak “lebih banyak pemimpin agama untuk membela orang-orang dari semua agama di mana pun ketika hak mereka dilanggar. Kita butuh lebih banyak pemimpin agama untuk menjadi saksi moral.”

Pompeo mengatakan salah satu tempat itu berada di Burma di mana militer menindas etnis Rohingya dan kaum minoritas lainnya dengan kejam. Indonesia telah mendorong ASEAN untuk menjunjung idealisme kemanusiaanya, tetapi keadilan masih terhambat.

Namun, Menteri Pompeo memperingatkan, bahwa ancaman terbesar bagi masa depan kebebasan beragama adalah perang Partai Komunis China dalam melawan masyarakat dari semua agama: Muslim, Buddha, Kristen, dan praktisi Falun Gong.

Hak yang tidak dapat dicabut yang diberikan Tuhan adalah hak dasar setiap orang, kata Menteri Luar Negeri Pompeo. Itulah mengapa "orang merdeka dari negara merdeka harus mempertahankan hak-hak itu".

Mencerminkan Pandangan Pemerintah Amerika Seperti Disiarkan oleh Voice of America

XS
SM
MD
LG